TUGAS
ARTIKEL
ARTIKEL YANG BERTEMA “ORANG INDONESIA SEKOLAH
UNTUK BERMANFAAT ATAU UNTUK UANG”
diajukan untuk memenuhi salah satu mata
kuliah Penulisan editorial dan opini
Oleh
SUMYATI
NPM 882010112093
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
WIRALODRA
INDRAMAYU
2016
Pandangan
masyarakat yang maju tentu berbeda dengan masyarakat yang keterbelakangan dan
tradisional, masyarakat yang maju tentu pendidikan mereka maju pula, demikian
pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula pendidikannya dibanding
dengan orang tua mereka. Maju
mundurnya suatu masyarakat, bangsa dan negara juga ditentukan dengan maju
mundurnya pendidikan yang dilaksanakan.
Pada
umumnya masyarakat yang terbelakang atau dengan kata lain masyarakat tradisional
mereka kurang memahami arti pentingnya pendidikan, sehingga kebanyakan
anak-nakan mereka tidak sekolah dan kalau sekolah kebanyakan putus di tengah
jalan. Hal
tersebut bisa terjadi karena mereka beranggapan sekolah sangat sulit, merasa
tidak mampu, mempengaruhi, buang waktu banyak, lebih baik bekerja sejak
anak-anak ajakan membantu orang tua, tujuan sekolah sekedar bisa membaca dan
menulis, juga karena anggapan mereka tujuan akhir dari sekolah adalah untuk
menjadi pegawai negeri, hal ini tentu karena kurang memahami arti, fungsi, dan
tujuan pendidikan nasional.
Padahal
fungsi pendidikan nasional bukan demikian, hal ini sebagaimana tergambar dan
undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989, pasal 3. “pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan upaya tujuan
nasional.” Demikian
juga tujuan pendidikan nasional bukan seperti anggapan masyarakat tradisional,
yang mana tujuan pendidikan nasional sebagaimanan juga yang termuat dalam
undang-undang RI nomor 20 tahun 2003, pasal 4.
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan
untuk terbentuknya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Masyarakat yang
tradisional kalau mereka memahami fungsi dan tujuan pendidikan nasional pada
akhirnya akan menjadi masyarakat yang maju dan berkembang.
Masyarakat
yang terpencil atau masyarakat yang tradisional juga beranggapan bahwa sekolah
itu pada dasarnya sedikit sekali yang sesuai dengan kehendak mereka, misalnya
begitu tamat sekolah langsung mendapatkan pekerjaan, sekolah hendaknya tidak
memerlukan biaya yang banyak, dan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Hal tersebut ada
hubungannya dengan pendapat seorang ahli Sosiologi yang bernama Surjadi, A.
dalam bukunya yang berjudul Pembangunan Masyarakat Pedesaan, mengemukakan; “sekolah
itu pada intinya merupakan lembaga asing yang sedikit saja relevansinya
langsung dengan kegiatan masyarakat”. Mungkin
kalau pendidikan itu sesuai dengan kehendak mereka maka masyarakatpun juga akan
mendukungnya, namun semua itu hanya keinginan mereka tanpa harus berjuang dan
berusaha secara maksimal.
Apalagi pada zaman sekarang banyak orang yang hanya
sekolah atau kuliah hanya untuk mengejar karier bukan untuk mencari ilmu,
dikarenakan orang itu lebih mementingkan mencari kerjaan terlebih dahulu
dibandingkan dengan mencari ilmu. Sehingga pada saat ada peraturan kerja di PT
harus lulus SMA/MA/SMK dan pegawai negeri wajib bergelar S1, orang yang mau kerja
di PT ijazahnya masih SMP segera ikut kejar paket dan pegawai negeri
berlomba-lomba mengejar S1 dengan berbagai cara seperti kuliah pada kelas
non-reguler dan biasanya yang kuliah non reguler itu tidak pernah mementingkan
mencari ilmu dan ada yang berani membayar berapa saja demi mendapat gelar S1.
Sungguh miris pendidikan di Indonesia ini, bagaimana masyarakat tidak memandang
rendah tentang pendidikan orang yang berpendidikannya pun meremehkan
pendidikan. Banyak masyarakat beranggapan sekolah tinggi-tinggi itu untuk
mencari gajih yang besar dan mencari jabatan yang tinggi. Bagaimana masyarakat
tidak berfikiran seperti itu sekarang semua serba uang, pendidikan saja dapat
dibeli apalagi pekerjaan.
Indramayu, 11 Mei 2016. Posted by Sumyati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar