Selasa, 10 Mei 2016

Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan

TUGAS ARTIKEL
ARTIKEL YANG BERTEMA “ORANG INDONESIA SEKOLAH UNTUK BERMANFAAT ATAU UNTUK UANG”
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Penulisan editorial dan opini





Oleh
SUMYATI
NPM 882010112093

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU

2016


Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan

Pandangan masyarakat yang maju tentu berbeda dengan masyarakat yang keterbelakangan dan tradisional, masyarakat yang maju tentu pendidikan mereka maju pula, demikian pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula pendidikannya dibanding dengan orang tua mereka. Maju mundurnya suatu masyarakat, bangsa dan negara juga ditentukan dengan maju mundurnya pendidikan yang dilaksanakan.
Pada umumnya masyarakat yang terbelakang atau dengan kata lain masyarakat tradisional mereka kurang memahami arti pentingnya pendidikan, sehingga kebanyakan anak-nakan mereka tidak sekolah dan kalau sekolah kebanyakan putus di tengah jalan. Hal tersebut bisa terjadi karena mereka beranggapan sekolah sangat sulit, merasa tidak mampu, mempengaruhi, buang waktu banyak, lebih baik bekerja sejak anak-anak ajakan membantu orang tua, tujuan sekolah sekedar bisa membaca dan menulis, juga karena anggapan mereka tujuan akhir dari sekolah adalah untuk menjadi pegawai negeri, hal ini tentu karena kurang memahami arti, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional.
Padahal fungsi pendidikan nasional bukan demikian, hal ini sebagaimana tergambar dan undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989, pasal 3. “pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan upaya tujuan nasional.” Demikian juga tujuan pendidikan nasional bukan seperti anggapan masyarakat tradisional, yang mana tujuan pendidikan nasional sebagaimanan juga yang termuat dalam undang-undang RI nomor 20 tahun 2003, pasal 4.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk terbentuknya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Masyarakat yang tradisional kalau mereka memahami fungsi dan tujuan pendidikan nasional pada akhirnya akan menjadi masyarakat yang maju dan berkembang.
Masyarakat yang terpencil atau masyarakat yang tradisional juga beranggapan bahwa sekolah itu pada dasarnya sedikit sekali yang sesuai dengan kehendak mereka, misalnya begitu tamat sekolah langsung mendapatkan pekerjaan, sekolah hendaknya tidak memerlukan biaya yang banyak, dan tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Hal tersebut ada hubungannya dengan pendapat seorang ahli Sosiologi yang bernama Surjadi, A. dalam bukunya yang berjudul Pembangunan Masyarakat Pedesaan, mengemukakan; “sekolah itu pada intinya merupakan lembaga asing yang sedikit saja relevansinya langsung dengan kegiatan masyarakat”. Mungkin kalau pendidikan itu sesuai dengan kehendak mereka maka masyarakatpun juga akan mendukungnya, namun semua itu hanya keinginan mereka tanpa harus berjuang dan berusaha secara maksimal.
Apalagi pada zaman sekarang banyak orang yang hanya sekolah atau kuliah hanya untuk mengejar karier bukan untuk mencari ilmu, dikarenakan orang itu lebih mementingkan mencari kerjaan terlebih dahulu dibandingkan dengan mencari ilmu. Sehingga pada saat ada peraturan kerja di PT harus lulus SMA/MA/SMK dan pegawai negeri wajib bergelar S1, orang yang mau kerja di PT ijazahnya masih SMP segera ikut kejar paket dan pegawai negeri berlomba-lomba mengejar S1 dengan berbagai cara seperti kuliah pada kelas non-reguler dan biasanya yang kuliah non reguler itu tidak pernah mementingkan mencari ilmu dan ada yang berani membayar berapa saja demi mendapat gelar S1. Sungguh miris pendidikan di Indonesia ini, bagaimana masyarakat tidak memandang rendah tentang pendidikan orang yang berpendidikannya pun meremehkan pendidikan. Banyak masyarakat beranggapan sekolah tinggi-tinggi itu untuk mencari gajih yang besar dan mencari jabatan yang tinggi. Bagaimana masyarakat tidak berfikiran seperti itu sekarang semua serba uang, pendidikan saja dapat dibeli apalagi pekerjaan.


Indramayu, 11 Mei 2016. Posted by Sumyati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar