TUGAS
ARTIKEL
ARTIKEL TENTANG “MAHASISWA
KEKINIAN DENGAN MENULIS ”
diajukan untuk memenuhi salah satu mata
kuliah Penulisan editorial dan opini
Oleh
SUMYATI
NMP
882010112093
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
WIRALODRA
INDRAMAYU
2016
MAHASISWA KEKINIAN DENGAN MENULIS
Kekinian,
kata yang bisa dibilang sangat popular saat ini. Bagaimana dengan “Mahasiswa
Kekinian”? Apa yang terlintas dibenak kalian saat mendengar kalimat tersebut? Menurut
Romeo, Mahasiswa Kekinian itu adalah mahasiswa yang selalu mengikuti zaman,
selalu update tentang hal-hal baru, mengikuti perkembangan fashion.
Sebenarnya
saya setuju dengan pendapat ini, tapi tulisan kali ini akan lebih mengedepankan
opini yang sedang berkecamuk di otak saya. Saya mau menyoroti posisi mahasiswa
sekarang dibandingkan dengan pergerakan mahasiswa zaman dulu. Mungkin ada yang
ingat bagaimana hebatnya pergerakan mahasiswa dulu untuk merebut kemerdekaan
melalui karya jurnalistik, atau pergerakan mahasiswa saat meruntuhkan
kabinet Soeharto. Itulah sedikit gambaran tentang bagaimana peran
mahasiswa dulu.
Sekarang ini mahasiswa seakan acuh terhadap
masalah yang terjadi, banyak sekali mahasiswa yang tutup mata dengan
ketidakadilan yang terjadi bahkan dihadapan mata mereka. Mungkin masih banyak
yang menyuarakan ketidakadilan itu lewat media sosial, tapi bukankah satu tindakan
lebih baik dari seribu kata? Tak ada yang salah dengan itu, tapi apa dengan
menulis status menghujat dan menghina bisa memperbaiki sesuatu? Apa dengan
status-status tak bermakna itu bisa membawa satu perubahan? Bahkan media sosial
yang kalian gunakan tidak memiliki akses untuk bisa dilihat oleh pihak
bersangkutan, apa itu yang dinamakan perjuangan? Apa itu yang dinamakan suara
atas ketidakadilan?
Menulis
memang dianjurkan, tapi kalau hanya berisi hujatan atau opini sesaat yang akan
hilang jika permasalahan terselesaikan walau nyatanya masalah itu bisa kembali
lagi lebih baik membantu memikirkan apa solusi yang bisa dilakukan. Di era
globalisasi sekarang ini tak dapat dipungkiri media sosial memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat. Kalian pasti tahu paling tidak satu akun
media sosial yang mengatasnamakan mahasiswa. Contoh saja di media sosial
instagram, banyak sekali akun-akun tentang mahasiswa. Tapi saya yakin kalian
tahu pasti apa yang sering mereka repost di akun-akun tersebut.
Memang
benar kegiatan mahasiswa, tapi kegiatan semacam selfie atau sejenisnya itulah
yang lebih banyak di-repost. Followers akun-akun tersebut juga terbilang
banyak. Meskipun sesekali memposting kegiatan mahasiswa yang memang seharusnya
dikedepankan, tapi lebih dominan menyoroti mahasiswa yang mereka anggap ganteng
atau cantik. Salah satu post yang sangat popular dikalangan mahasiswa terutama
saat ini adalah meme, sangat memprihatinkan memang (jika kalian memikirkan
kembali apa seharusnya yang mereka dominankan dalam akun tersebut). Tapi ini
juga bukan sepenuhnya salah para admin akun tersebut, mungkin mereka hanya
mengikuti arus. Menyesuaikan diri dengan kehendak pasar, kehendak para
followers mereka.
Kita sebagai mahasiswa kekinian jangan hanya mampu
menulis buah pikiran di media sosial facebook, BBM, Twitter, dan sejenisnya.
Kita sebagai mahasiswa kekinian harus mampu menulis dan mengirimkannya ke blog
atau ke media cetak supaya tulisan bermutu, karena dengan mengirim tulisan ke
blog atau media cetak tulisan kita dianggap bermutu dan layak untuk dikonsumsi.
Adapun ciri-ciri mahasiswa
kekinian dengan menulis karya yang bermutu antara lain.
1.
Mahasiswa kekinian yaitu mahasiswa yang memiliki
softskill dan kemauan untuk mengenal dunia sekitar secara lebih luas lagi untuk
menjadi sumber tulisan.
2.
Dalam karya tulisannya berguna bagi lingkungan masyarakat
dan dapat membawa perubahan yang lebih baik.
3.
Karya tulisannya dikirim ke blog dan media cetak.
4.
Bertanggung jawab dengan tulisannya.
5.
Tulisannya tidak berisi hujatan, hinaan, dan lain
sebagainya yang mengarah ke negatif.
Indramayu, 11 Mei 2016. Posted
by Sumyati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar