TUGAS
ARTIKEL
ARTIKEL TENTANG “HARI PENDIDIKAN NASIONAL”
diajukan untuk memenuhi salah satu mata
kuliah Penulisan editorial dan opini
Oleh
SUMYATI
NPM 882010112093
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
WIRALODRA
INDRAMAYU
2016
Hari
Pendidikan Nasional tahun 2016 ini mengusung tema “Nyalakan Pelita, Terangkan
Cita-cita” dengan harapan pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi
setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong
kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memberikan kejernihan dalam menata dan
menyiapkan masa depannya.
Tetapi potret generasi Indonesia saat ini sungguh
mengenaskan. Meskipun Indonesia sudah memasuki hari Pendidikan Nasional untuk
yang ke-104 kalinya, ternyata kualitas generasi bangsa ini justru semakin
terpuruk. Fakta maraknya tawuran antar pelajar dan demonstrasi mahasiswa
mahasiswa yang didominasi oleh tindak kekerasan, kecurangan saat UN, dan
rendahnya akhlak generasi yang ditunjukkan dengan maraknya seks bebas tidak
bisa kita pungkiri.
Melihat fakta rusaknya generasi saat ini, tidak salah
jika banyak pihak yang mengandalkan sektor pendidikan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Alasannya adalah karena pendidikan yang mampu menyelesaikan
permasalahan yang terjadi saat ini dan pendidikan merupakan pilar peradaban
tempat lahirnya generasi berkualitas.
Potret pendidikan di Indonesia saat ini tentunya tidak
jauh berbeda dengan sistem politik ekonomi yang diterapkan. Pandangan politik
ekonomi negeri ini yang neoliberal membuat sikap pemerintah mau tidak mau harus
mengikuti arus global dan sistem pendidikan nasional yang miskin visi dan hanya
mampu mengarahkan penciptaan kapasitas peserta didik untuk memenuhi kebutuhan
pasar atau industri. Sehingga kita tidak bisa menutup mata jika hari ini kita
lihat potret generasi yang dihasilkan oleh sistem pendidikan yang berada di
naungan sistem ekonomi kapitalis ini sangat jauh dari kalimat “Nyalakan
Pelita, Terangkan Cita-cita”.
Indonesia memiliki berbagai potensi yang seharusnya mampu
membentuj sistem pendidikan unik yang mampu melahirkan generasi cemerlang.
Dengan demikian, mampu membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang bisa
dipandang dengan oleh negara lain, yakni negara maju yang mampu bersaing dengan
negara-negara maju lainnya. Indonesia tidak harus memiliki pandangan politik
ekonomi seperti yang dianut kebanyakan negara lain. Harusnya, Indonesia
memiliki visi politik ekonomi berbeda, namun mampu melahirkan generasi yang
tidak hanya memiliki keahlian saja tetapi juga memiliki kepribadian istimewa
yang mampu menunjukkan nilai-nilai kebenaran.
Oleh karena itu di hari pendidikan nasional ini kita
harus merubah kebiasaan-kebiasaan yang salah dianggap benar menjadi kebiasaan
yang benar dianggap benar. Kita sebagai generasi Indonesia mulai menghilangkan
fakta yang marak di Indonesia ini, dalam hal pendidikan bukan hanya seorang
pendidik yang harus merubah segala hal tentang pendidikan. Tetapi kita sebagai
Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertanggung jawab merubah pendidikan ke arah
yang lebih baik dengan cara Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita.
Indramayu, 11 Mei 2016. Posted by Sumyati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar